Gambar 1: materi pertama
Tasikmalaya- Santrismusim.blogspot.com, Pimpinan Komisariat Himpunan Mahasiswa dan Mahkota Persatuan Islam (PK HIMA - HIMI PERSIS) Se-Tasikmalaya Raya Mengadakan Kegiatan Bina Santri Ramadhan Ke-7 (BINAR) di Aula Kantor Pimpinan Daerah Persatuan Islam Daerah Kabupaten Ciamis. (27/4/2021)
Kegiatan ini bertemakan “Gema Ramadhan Menabuh Respon Kaderisasi, Menumbuhkan Kultur Literasi, dan Memperkukuh Simpul Silaturahmi”.
Acara yang disetujui Pukul 09.00 WIB ini dibuka oleh ketua Pelaksana dan Ketua PD PERSIS Kabupaten Ciamis.
“Menabuh respon kaderisasi demi menyambung estafeta perjuangan itu adalah tugas kita sebagai tunas muda yang tepat, dan BINAR tahun sekarang ini ingin menggaungkan kembali kultur literasi karena pada tahun kemarin kita tidak bisa mengadakan acara BINAR karena waktu itu kita berada di puncak pandemi Covid-19, Memperkukuh Simpul silaturahmi dengan menyatukan Santri Muallimin persisten Se- Tasikmalaya-Ciamis-Banjar, “Kata Rakanda Irham Firmansyah selaku ketua pelaksana dalam kompleksnya.
“RG-UG, IPP-IPPI adalah aset jamiyyah yang harus dijaga, dirawat, dan dipersiapkan. Dan tanpa ada bimbingan maka kaderisasi akan terputus, ”ujar Ustadz. Yadi Selaku Ketua PD PERSIS Kabupaten Ciamis saat membuka acara.
Kegiatan ini dihadiri oleh 57 orang peserta dari 6 sekolah yang berbeda.
Agenda acara yang pertama adalah meteri ke I dengan tema “Pentingnya Literasi Sebagai Tonggak dasar peradaban“ yang dibawakan oleh Rakanda Irham Firmansyah dan Rakanda Alfi.
“Sebenarnya kita tidak kehilangan budaya membaca, tapi kita telah Kehilangan daya baca,” ujar Rakanda Alfi saat Menyampaikan Materi I.
Selanjutnya acara dengan materi Lomba Cerdas Cermat Yang sistematis dari pukul 10.30-12.00 WIB, Dan info dengan materi II Dari pukul 13.00-15.00.
Materi II yang dibawakan oleh Tuan Fahmi Wahyudin dan Puan Dini yang bertemakan “Interpretasi Subbanul yaum Rijaalul ghad wa banatul yaum ummahaatul ghad”.
“Semboyan Rijaalul ghad dan Ummahaatul ghad itu berasal dari perkataan Syaikh Mustofa al- ghulayani yang berbunyi 'Subbanul yaum Rijaalul ghad wa banatul yaum ummahaatul ghad' yang artinya pemuda dimasa sekarang adalah bapak-bapak dimasa yang akan datang dan pemudi dimasa sekarang adalah ibu -ibu dimasa yang akan datang. Menjadi santri Persis bererti siap menjadi berbeda dari kebanyakan siswa, dan Rg-Ug itu sebagai modal awal di dalam berorganisasi. Ujar Puan dini
“Syaikh Mustofa al- ghulayani itu adalah murid dari Muhammad bin Abdul Wahab. Bapak lahir di Libanon Damaskus, dan yang mengemban semboyan itu haruslah orang yang benar-benar siap dan serius. Ujar Tuan Fahmi Wahyudin.
Kegiatan cerdas dengan Lomba Cerdas cermat pukul 16.00-16.30 WIB. Kemudian kembali dengan penyerahan hadiah Lomba Cerdas Cermat dan penutupan foto sekaligus peserta dan peserta, serta pembagian takjil untuk berbuka Shaum. (/ QZ)
0 Comments:
Posting Komentar