MUHARRAM ; SUNNAH DAN FITNAH DI BULAN MUHARRAM

 

Oleh: rayarana:))




Orang yang beriman diberikan kemuliaan oleh Allah SWT, ketika orang yang beriman itu taat menjalankan ibadah. Kekuatan orang yang beriman terletak pada rasa ketakwaannya kepada Allah SWT. Rasa berkecukupannya terletak pada keistiqomahaan dalam beribadah kepada Allah SWT. Dan kerugian orang yang beriman apabila ia terlalu mengejar dan terlalu mencintai kepada dunia hingga ia lupa dengan akhirat. Orang yang beriman tidak akan putus dari yang namanya amal ibadah.


Dalam Islam, ada dua belas bulan Hijriah. Dan empat dari dua belas bulan itu ‘haram’. Maksud dari ‘haram’ karena pada bulan-bulan itu apabila seseorang berbuat kedzaliman, maka dosanya sangat besar. Sebaliknya juga, apabila seseorang melakukan amal yang shalih, maka pahalanya akan berlipat ganda. Bulan-bulan yang  haram itu adalah Muharram, Rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (36) : 9


Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu ia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah:36)


 

Menurut tafsir Ibnu Katsir kalimat  فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ adalah

Dan berkata Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma: “Maksudnya adalah pada seluruh bulan diharamkan berbuat dzalim, kemudian Allah ta’ala mengkhususkan empat bulan, menjadikannya haram (mulia) dan mengagungkan kemuliaan bulan-bulan tersebut, demikian pula Allah ta’ala menjadikan dosa di bulan-bulan itu lebih besar dan amal shalih pahala yang lebih agung.” [Tafsir Ibnu Katsir, 4/148]


Ini menunjukkan bahwa meningkatkan amal shalih di bulan-bulan ini sangat dianjurkan, akan tetapi amal shalih yang dimaksud di sini adalah amalan-amalan yang biasa kita kerjakan (yang berdasarkan dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah), seperti shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, dzikir, do’a, dan lain-lain. Contohnya, sholat tahajjud, sholat dhuha, puasa 3 hari tiap bulan, puasa Senin Kamis, memperbanyak puasa di bulan-bulan haram, dan lain-lain.


Bulan Muharram adalah bulan Allah. Apalagi beramal shalih shaum. Karena shaum dibulan Muharram adalah shaum yang dicintai oleh Allah SWT setelah Shaum Ramadhan dan shalat yang paling utama setelah shalat fardu. Sesuai dengan sabda rasulullah SAW:


قال رسول الله ص أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ. وَأَفْضَلُ الصَّلاةِ، بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلاةُ اللَّيْلِ”.صحيح مسلم رواه الإمام أحمد في مسنده ( 2/ 303) . ورواه مسلم في صحيحه (3/821) كتاب الصيام


“Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa yang paling mulia setelah Ramadhan adalah ( puasa)  di bulan Allah yaitu  Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam" [Muslim 3/169].


Adapun sunnah-sunnah yang ada pada bulan Muharram sebagai berikut:


1. Shaum Tasu’a ‘Asura


Dalam bulan Muharram ini ada sebuah amalan yang sangat dianjurkan. Yaitu shaum Tasu’a ‘Asura, dan shaum ini mempunyai sebuah keutamaan yang tidak ada di shaum manapun. Karena pada shaum ini dapat menghapus dosa selama satu tahun penuh.

 

 

عن أبي قتادة - - أن رسول الله ، { وَسُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ } [رواه مسلم].


“Dari Abu Qatadah radhiyallahu'anhu, bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, (Puasa tersebut) menghapuskan dosa satu tahun yang lalu". (HR. Muslim)


Agama itu mahal. Tidak sembarang orang bisa memahami agama. Hanya orang-orang yang mempunyai ketaqwaan  yang bisa memahami makna agama. agama itu tidak gratis, hanya orang-orang yang kaya lah bisa memahami agama, kaya akan hati dengan dzikir kepada Allah SWT.


2. Shalat malam


Shalat yang paling dicintai oleh Allah SWT setelah shalat fardu adalah shalat malam. Ketika kebanyakan orang terlelap, istirahat, orang yang beriman dan menjadikan bulan Muharram ini menjadi alat baginya untuk lebih mendekatkan diri kepada Rabbnya maka ia akan lebih dicintai oleh Allah SWT. Oleh karena itu orang yang benar - benar memahami apa itu makna dari bulan Muharram ini niscaya Allah akan  melipat gandakan pahala atas kebaikan yang di lakukan olehnya.


Shalat malam ini memang sebuah hal yang berat dibanding nyenyak nya tidur, akan tetapi ketika meniatkan dalam hati pada malam hari untuk melaksanakan shalat malam ini merupakan sebuah kenikmatan ketika kita berserah diri kepada Rabb yang Maha Pengampun atas dosa khilaf yang telah di lakukan satu tahun yang lalu.


Ini menjadi sebuah kenikmatan bagi orang yang beriman. orang yang beriman ialah orang yang takut Allah SWT meninggalkan dirinya atau ia takut dirinya meninggalkan Allah. Cukup dengan melawan hawa nafsu akan hasrat malasnya bangun,hasrat malasnya melawan dinginnya air, dengan ini kita bisa lebih mendekat diri dengan Allah SWT dalam keheningan dan kesunyian malam.


Adapun perihal tentang fitnah-fitnah di bulan Muharram ini kurang lebih sebagai berikut:


1. Tirakatan, biasanya diadakan pada malam satu syuro (Muharram). Pada malam ini masyarakat melakukan ritual, renungan, dan do’a - do’a. Tujuannya adalah untuk mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan dan agar terhindar dari malapetaka.


 

2. Sadranan, yaitu pembuatan nasi tumpeng yang dihiasai berbagai macam lauk dan kembang. Mirip dengan sesajen. Kemudian nasi tumpeng tadi dihanyutkan ke laut selatan yang disertai juga dengan kepala kerbau.
Menurut cerita, tujuan
Sadranan supaya sang ratu pantai selatan memberikan berkah dan tidak mengganggu. Masyarakat yang melakukan acara ini ada di daerah pesisir selatan Tulungagung dan Cilacap.


 

3. Kirab kerbau bule, yaitu bentuk acaranya adalah dengan membawa kerbau berkeliling kemudian dimandikan. Kerbau ini dikenal dengan nama Kyai Slamet yang berada di keraton Kasunanan Solo. Peristiwa ini sangat dinantikan oleh warga, baik warga Solo maupun dari luar Solo. Mereka mengharapkan berkah dari sang kerbau dengan memegang kerbau, mengambil air bekas mandi kerbau, bahkan ada yang mengambil kotoran kerbau. Na’udzubillah.

 

4. Lek-lekan, yaitu berjaga tidak tidur hingga pagi hari di tempat-tempat umum (tugu Yogya, Pantai Parangkusumo, dan sebagainya). Sebagian masyarakat Jawa lainnya juga melakukan cara sendiri yaitu mengelilingi benteng kraton sambil membisu .

 

5. Ngalap Berkah, yaitu dengan mengunjungi daerah yang dianggap keramat atau melakukan ritual-ritual, seperti mandi di grojogan (dengan harapan dapat membuat awet muda).

 

6. Memandikan keris pusaka,  agar terhindar dari marabahaya, masyarakat memandikan pusaka seperti keris, pedang, tombak, dan senjata lainnya. Mereka mengira bahwa senjata itu harus dirawat dan dijaga. Jika tidak maka dia akan murka.

 

7. Ruwatan, yang berarti pembersihan. Mereka yang diruwat diyakini akan terbebas dari sukerta atau kekotoran. Ada beberapa kriteria bagi mereka yang wajib diruwat, antara lain ontang-anting (putra/putri tunggal), kedono-kedini (sepasang putra-putri), sendang kapit pancuran (satu putra diapit dua putri). Mereka yang lahir seperti ini menjadi mangsa empuk Bhatara Kala, simbol kejahatan.

 

 

 

 

 

 





1 komentar:

  1. Alhamdulillah, bisa menambah ilmu dan mempersiapkan untuk menghadapi bulan muharram.

    BalasHapus

Ketua Umum Ikatan Pelajar Persis, Jelaskan Tiga Kesadaran Pelajar

Ketua umum Ikatan Pelajar Persis, Ferdiansyah berbicara terkait kesadaran pelajar Persis yang harus ditanamkan pada Pelajar Persis sejak jen...

MUHARRAM ; SUNNAH DAN FITNAH DI BULAN MUHARRAM