oleh: Hepi Khaerunnisa
Perihal Waktu.
Mengapa, begitu cepat semuanya berlalu?
Perihal Rasa.
Mengapa baru sekarang rasa itu datang,
Saat semua cerita indah itu telah hilang.
Kini tinggallah aku dan harapan.
Sepi, Sunyi, Hampa.
Perihal menyatakan.
Mengapa itu sulit
Tanya yang tak sempat terjawab,
Senyum yang tak terbalas
Meninggalkan penyesalan yang berbekas.
Di ambang keraguan,
Bak tersesat di jalan buntu.
Tapi, sebenarnya aku tahu,
Tak perlu lagi rasa ragu.
Karena
Perihal takdir itu pasti.
Namun yang terjadi sekarang ini,
Perihal hati.
Hati yang memang mudah menerima.
Perihal rasa,
Terlebih lagi,
Rasa yang membuat diri ini terasa istimewa,
Namun, sekali lagi,
Tanpa sadar,ini adalah peringatan.
Patah hati ini.
Adalah sebuah pesan cinta dari Illahi,
Dia ingin, kamu hanya mengingat dan mencintai-Nya saja.
Mungkin, tanpa sadar kau telah terlalu jauh melangkah pergi,
Dan kini, sudah saatnya kamu pulang.
Dan seharusnya, tak pernah kembali.
Karena apa? Ya! tentu saja
Untuk menjaga,
Agar tak kembali patah hati.
Perihal ragu.
Kini, rasa itu sudah benar – benar tidak perlu.
Kembali lah ke tujuan awalmu!
Jangan lupakan mimpi – mimpi mu!
Teruskan jalan mu!
Walau memang,
Impian yang besar.
Tentu akan menguras banyak air mata
Serta pengorbanan yang nyata.
Tak hanya perihal harta,takhta.
Namun tak terkecuali perihal rasa.
.....
Sekarang.
Perihal Kehilangan.
Sebenarnya,
Kita tak pernah kehilangan apa - apa
Ketika kita kehilangan harta,
Takhta,bahkan.hingga...
Seseorang yang kita cinta
Sebenarnya tidak!
Tidak pernah ada!
Karena memang,
Kita tak pernah memiliki.
Segala sesuatunya hanyalah milik Allah Swt.
Tapi Ingat!
Jika kita sampai kehilangan shalat.
Berarti, kita telah kehilangan
Pondasi agama kita sendiri.
Jika kita kehilangan tilawah al-Qur'an.
Saat itulah,
Hati kita akan benar – benar kosong.
Hampa!
Jika kita kehilangan Allah.
Kita akan kehilangan SEGALANYA!-
Rajapolah,Kamis 12 Agustus 2021
Naisss
BalasHapusMasyaallah tabarakallah ❤️
BalasHapus