Hanya angan dan angin

Oleh : Pena Akifa 


Akan aku uraikan lewat tulisan..

 

Aku yang hanya memilihmu untuk masa depan, tanpa kutahu kamu hanyalah sebuah angan yang menyakitkan. Bukan cinta tapi cerita, tidak mengikat namun melekat. 


Layaknya..

Angin yang hanya melintas tanpa melaras

Air yang hanya bisa mengalir 

Bulan yang hanya ada saat malam 

Dan senja yang pergi begitu saja


Keliru.. 

Aku yang dibuat keliru. 

Banyak orang yang ingin bertamu, namun aku tetap hanya memilih mu. Banyak yang tersakiti, namun aku tetap tidak peduli. 


Rindu.. 

Sejatinya merupakan anugerah dalam deretan ruang dan waktu untuk membawa temu. 


Kita pernah saling bertukar pesan, pernah begitu dekat dengan banyak perbincangan, dari yang serius hingga candaan. 

Namun.. 

Semua itu hanya angan-angan, karena kita tak bisa disatukan.  


Aku yang terlalu banyak mengasumsi tatapan-tatapan tajam. Hingga aku pun mengira bahwa itu suatu perasaan. 


Tanpa hadirnya.. 

Aku harus menata kerinduan. Rindu yang mungkin akan menjemukan. Dan tanpa aku tau, dia hanyalah angin malam. 


Ku akhiri.. 

Namun seolah-olah kamu tak ingin aku pergi.. 


Sewindu menata candu mu, akan aku akhiri. Ketika aku mulai melupakan sosok dirimu, namun kamu datang menghampiri ku.

Nyatanya..

Kamu! Hanya mahir dalam perihal membuatku mencintaimu. Tapi sama sekali tak bisa menghadirkan hal yang membuatku membencimu. 


Cintai lah pemilik-Nya.. 

Karena pada hakikatnya

Mencintai manusia adalah hal sederhana untuk menderita. 



_09 Juli 2021





0 Comments:

Posting Komentar

Ketua Umum Ikatan Pelajar Persis, Jelaskan Tiga Kesadaran Pelajar

Ketua umum Ikatan Pelajar Persis, Ferdiansyah berbicara terkait kesadaran pelajar Persis yang harus ditanamkan pada Pelajar Persis sejak jen...

Hanya angan dan angin